Senin, 30 Desember 2019

Bebas dari Nyeri Tulang Belakang


Pegel banget yach ini badan, terutama di bagian belakang punggung ke bawah, di gerak gerakan makin sakit, rebahan dulu lagh kalau begitu,
Kenapa yach badan ku, feeling aku seh ini karena kerja di depan komputer berjam jam , memang menjelang akhir tahun ini dateline kerjaan di kantor menumpuk.
Karena penasaran nyeri di tulang belakang ini mama Ani browsing browsing walah gejala nya mirip banget yang aku rasakan, biasa terjadi di usia 30-40 tahun yang dikenal juga low back pain ( nyeri punggung bawah), sakit ini berhubungan dengan saraf, tulang belakang dan sumsum tulang belakang yang berhubungan ligamen ( jaringan ikat).

Pas banget teman aku, mak Sumiyati mengajak aku ke acara hari ini Blogger & Vlogger Gathering yang lokasinya gak jauh dari rumah ku, aku langsung mengiyakan ajakan beliau yang berlokasi di : Rs Premier Jatinegara di lobby Polikliniknya dengan narasumber dr. Wismaji Sadewo, Sp.Bs (k)
29 Desember 2019 pukul 16.00 - 17.30 yang akan membahas tentang nyeri tulang belakang.

Seminar nyeri tulang belakang

dr. Wismaji merupakan salah satu dr. spesialis yang praktek di rumah sakit ini, menjelaskan bahwa nyeri tulang belakang, bisa sekali di derita oleh wanita maupun pria, walau lebih banyak wanita yang terserang penyakit ini, wah sedih banget yach, hal ini bisa karena faktor kebiasaan sehari hari yang salah maupun karena hormon, stress dan lain lain, dengan gejala nya: nyeri di leher menjalar ke pinggang.
Hal hal yang bisa membuat nyeri tulang punggung diantaranya:
1. Mengangkat benda dengan posisi yang salah
1. Memakai sepatu hak tinggi
2. Membawa beban / tas yang terlalu berat
3. Gerakan berulang ulang yang mengagetkan
4. Berolah raga tanpa pemanasan.
Keadaan nyeri semakin parah kalau sudah ada bawaan nya dari cedera yang diderita maupun karena ada penyakit lainnya seperti tumor, 
kanker maupun pernah terjadi cedera. 

dr. Wismaji Sadewo, Sp.Bs (k)

Salah satu yang bisa di akomodasi dan di setujui di ilmu kedokteran dengan osteopathy, shiatsu, tusuk jarum/acupunture dll,  bisa juga dengan melakukan olah raga seperti yoga karena yoga bisa merelakasi tubuh dan pikiran agar semakin relax dan sehat, perlu banget aku terapkan, jadi gak malas lagi untuk memulai olah raga demi terhindar dari nyeri tulang belakang.

Aku sempat kaget juga, ternyata botox pun bisa dijadikan salah satu terapinya, aku kira botox hanya untuk kecantikan saja, maklum lagh yach wanita, kan senang banget dengan hal hal kecantikan  jadi botox  ini merupakan salah satu dari beberapa penanganan untuk nyeri tulang belakang, pemberian pain killer juga bisa dilakukan, karena setiap orang mempunyai batas ambang untuk menahan sakit, memang nyeri tulang belakang ini tidak mengancam jiwa tetapi sakitnya bisa mengganggu aktivitas, oleh karena itu sangat disarankan agar segera menghubungi dokter jika sakitnya di skala 4 dan sampai penurunan berat badan secara drastis bahkan ada pasien karena nyeri tulang belakang ini sampai tidak bisa tidur, sangat tidak baik jadinya untuk kesehatan.

doc. Pribadi dr Wismaji

doc. Pribadi dr Wismaji

doc. Pribadi dr Wismaji

Jadi agar meminimalisir terjadinya nyeri tulang belakang, kita pun berusaha hidup sehat dan memperbaiki pola hidup yang salah selama ini yaitu dengan cara :
- berhenti merokok
- menjaga berat badan yang baik
- latihan perut
- sikap duduk yang baik, tidak boleh bungkuk
- berjalan dengan posisi tubuh yang baik juga.

Sebagai orang Indonesia pasti gemar sekali minum jamu atau ramuan tradisional, nah hal ini tidak dilarang, tapi menurut dr Wismaji lebih baik di racik sendiri jangan yang kemasan, karena ada bahan kimia , bahkan pijat juga tidak dilarang untuk relaxasi dan meredakan nyeri.
Acara hari ini sangat bermanfaat sekali, kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, ada salah satu peserta yang menanyakan: lebih baik membawa tas yang bagaimana yang tidak menyebabkan nyeri tulang belakang? dr yang sangat ramah dan murah senyum pun mengatakan: lebih baik ransel karena menopang di bahu kiri dan kanan, dan jangan membawa beban yang terlalu berat tentunya, bisa bungkuk juga kan, hari sudah semakin menjelang sore  di tutup dengan pembagian doorprize yang sangat menarik.

Bila ada kerabat atau teman yang membutuhkan pengobatan maupun terapi untuk mengatasi nyeri tulang belakang bisa menghubungi Rs Premier Jatinegara.
Rs Premier Jatinegara ini tidak asing lagi di mataku karena, waktu kakak ku di rawat saat DBD di sini juga, fasilitasnya lengkap, bersih sekali rumah sakitnya dan pelayanan nya pun ramah.
Rumah sakit ini juga mempunyai layanan kamar VIP di lantai 8, mama Ani dan 9 teman  tadi diajak oleh Mba Sarah   keliling Rs Premier Jatinegara ini, dan di lantai 3 ada tempat khusus penanganan jantung dan terapi nya.
Lokasi nya sangat strategis, terletak di Jakarta Timur dan tidak jauh dari terminal Kampung Melayu.

Doc. Pribadi

Sebuah rumah sakit swasta ini adalah rujukan pelayanan kesehatan bagi dokter dan masyarakat yang membutuhkan telah beroperasi sejak 25 maret 1989.
Selain ditangani oleh dokter yang handal Rs Premier Jatinegara ini dilengkapi fasilitas yang lengkap dan modern :
• Pelayanan 24 jam
• Fasilitas baru
• Infection Control
• Layanan khusus
• Medical Center
• Medical Checkup
• Rawat inap

Doc. Google

Untuk lebih jelasnya bisa menghubungi :
RS PREMIER JATINEGARA
Jl. Raya Jatinegara Timur 85-87
Jakarta 13310
Call centre : 1500908
IGD & Ambulans : 1500907
Business support : 021 2800888
Fax : 021 2800755
Email : 

Salam sehat selalu, jangan lupa selalu berolah raga dan pola hidup sehat itu sangat penting.

Jumat, 06 Desember 2019

Pekan Perpustakaan Kemendikbud 2019


"Apa cita-cita kamu?" langsung anak-anak spontan menjawab: ingin jadi dokter, presiden, pemadam kebakaran, bahkan ada yang  menjawab sambil tersipu malu dan senyum senyum saja, bahkan ada juga loch yang menjawab: mau jadi youtuber, mau apapun cita cita anak anak, pastilah orang tua akan selalu mendukung dan mengarahkannya, asalkan cita cita tersebut mulia, bermanfaat bagi diri sendiri bahkan untuk masyarakat. Untuk itu perlu banget di bekali oleh norma norma agama maupun pendidikan yang baik.
Tak jarang pada saat kelulusan sekolah, orang tua pun ikut bingung memilih sekolah lanjutan untuk buah hati, banyak yang menjadi bahan  pertimbangan ketika mau memasukan anak ke sekolah yang mana, dan tentunya sekolah yang disuka anak, sebagai orang tua tetaplah  berkewajiban memberikan arahan, karena orang tua pasti mau memberikan yang terbaik kepada buah hati agar memiliki masa depan yang cemerlang, karena pendidikan sangatlah penting.

Berbicara tentang pendidikan, hari ini (2/12/2019) bertepat di Perpustakaan  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud), mama Ani bersama teman teman blogger lainnya diundang dalam acara Pekan Perpustakaan Kemendikbud 2019. Setelah mengisi buku kehadiran, mama Ani diberikan snack pagi dan goodie bag yang berisikan beberapa buku bacaan.
Mama Ani juga baru pertama kali ke sini, Perpustakaan yang berada dikawasan Sudirman ini, didirikan sejak 15 tahun yang lalu, memiliki koleksi buku-buku lebih dari 200.000 dan 11.000 terbitan Kemendikbud yang bisa didownload sebagai bahan referensi di http://perpustakaan.itjen.kemdikbud.go.id/.
Pekan Perpustakaan Kemendikbud 2019



Acara di mulai pukul 10.00 WIB dengan pembukaan doa bersama, telah hadir Bapak Ade Erlangga, seorang dosen dan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat ini memaparkan bahwa pentingnya membangun kesadaran dalam pendidikan, beliau mengutarakan bahwa faktor utama pendidikan itu bukan dari Infrastrukturnya  tetapi kualitas yang baik dan secara sistemik, cara kerjanya harus efektif, agar bisa berjalan dengan bagus dan menjadi efisein dengan menggunakan tekhnologi informasi, tekhnologi pendidikan. Bahkan dari sekolah sekolah yang tidak berkecukupan bisa menghasilkan mutu pendidikan yang baik, memang benar perlu nya infrastruktur misalnya dengan internet tetapi itu semua bisa dikalahkan dengan karakter pendidik yang baik dari seorang pengajar/guru.
Jadi bagaimana mengajak penulis untuk menulis mengenai pendidikan, dimana bisa berdasarkan pengalaman, penelitian, seperti catatan seorang R.A Kartini mengenai keluh kesah tentang zamannya, kegelisahannya sehingga terbitlah lah buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Kalau saya waktu kecil memang punya catatan pena/catatan harian (diary) mengenai cerita tentang hari hari saya di sekolah, di tempat bermain maupun tentang apapun yang terjadi saat itu, kamu juga nulis di diary tidak neh? Dulu hitz sekali loch buku diary karena zaman nya belum populer nulis di blog maupun di internet.

Aku juga mau tanya, kamu masih inget tidak  nama bapak dan ibu guru waktu kamu belajar dulu?, pahlawan tanpa jasa yang menemani masa belajar demi mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Peran seorang guru sangatlah penting karena menurut Bapak Ade Erlangga yang merupakan seorang pendidik, peran utamanya adalah:
1. Mentranformasikan nilai, menggali keingintahuan seorang anak didiknya agar kritis dan punya empati pada suatu keadaan.
Empati disini haruslah tepat bukan dengan melakukan hal hal negatif seperti setia kawan tetapi melalui hal hal negatif: tawuran, maupun merusak fasilitas umum yang ada.
2. Self Confidence : membangun karakter dan mental yang kuat, agar siap menghadapi terpaan termasuk di dalam lingkungan sekitar dan mensupport serta menjembatani agar anak anak gemar membaca, karena dengan membaca merupakan jembatan pengetahuan.
3. Crirical Thinking : dapat memberikan contoh yang baik dengan mengajarkan untuk berfikir kritis, agar dapat bertanya dengan aktif.
Bapak Erlangga juga mengatakan : seorang guru tidak lagh etis mengatakan “kamu nakal” , karena ucapan itu adalah doa dan si anak akan merasa bahwa dia memang nakal dan terlabel di dirinya dia adalah anak nakal.
Saya setuju sekali Guru adalah pengukir sejarah hidup. Kita bisa seperti saat ini, merupakan bekal pendidikan yang telah kita terima dari pahlawan tanpa tanda jasa yaitu, Guru.
Guru diharapakan daat mentranformasikan nilai nilai kedepan untuk membangun karakter siswa untuk kedepannya.


Nara sumber 


berbicara tentang Digitalisasi itu penting untuk aselarasi agar: bisa lebih cepat,  tersentuh dan menyebar luas dan bisa di kalangan heterogen  dalam waktu per detik dan bisa di akses dimana saja, tetapi tetaplah  peran guru diperlukan, karena seperti yang telah saya tulis , bahwa guru berperan mentransformasikan nilai, dimana nilai ini membutuhkan : tatap muka, empati , apresiasi bersama guru dengan murid dan yang terutama adalah pembentukan karakter.
Di diskusi temu blogger juga ada sesi tanya jawab, salah satu pertanyaanya mengenai home schooling, kalau menurut bapak Ade,  home schooling tidak bisa menggantikan tatap muka di kelas, karena di kelas itu ada : manifest function ada terjadinya tranformsi pengetahuan, nilai dan kalau
 laten function seperti bermain bersama, tatap muka dan mengenal teman dari berbagai karakter, latar belakang pendidikan, keluarga , tempat tinggal. Untuk hal hal tertentu tranformasi bisa tetapi paling bagus berdasarkan kelompok, agar bisa saling mengenal, bertatap muka, apresiasi, perasaan seperti bangga, sedih antara guru dan siswa.
Pak mentri juga mengatakan pentingnya karakter sebagai berikut:
1.Pembentukan karakter tidak bisa digantikan oleh digital
2.Regulasi
3.Investasi Inovasi
4.Penciptaan lapangan perkerjaan
5.Pemberdayaan tekhnologi.

Jadi tekhnologi tidak bisa menggantikan peran serta Guru di dalamnya.

Digitalisasi bisa untuk mengejar ketertinggalan dalam hal ini konten, bisa di akses di rumah, belajar memang bisa dimana saja tetapi fungsi guru tetaplah ada agar bisa berinteraksi , berempati dan bertatap muka.
Acara diskusi pagi hingga  siang semakin hangat dan seru, selanjutnya diskusi dibawakan oleh Bapak Hasan Chabibie beliau menjabat kepala bidang pengembangan jejaring, Pustekkom yang akan
Memperkenalkan Digitalisasi Sekolah Menggunakan Portal Rumah Belajar,  saya juga baru mengenal Rumah belajar ini, segera saya download di playsotore ponsel saya, dengan kata kunci : Rumah Belajar, Dengan slogan Belajar di mana saja, Kapan saja dan dengan Siapa saja.
Portal ini berisi konten yang memuat bahan belajar yang bisa dimanfaatkan oleh pendidik, peserta didik dari Pendidikan Anak Usai Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Anak anak di era digitalisasi ini paling senang sekali dengan gadget, kalau liat handphone langsung betah bahkan ada yang anteng sekali, tetapi ketika di tanya, ayo belajar dulu atau disodorkan buku untuk belajar, langsung deh gak se suka ketika main gadget,  pengalaman saya di rumah juga begitu, makanya agar memacu minat belajarnya saya ingin sekali memperkenalkan ke anak sulung saya yang kini sudah duduk di kelas 5 SD, sesampainya di rumah akan saya coba memperkenalkan situs belajar ini.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, tekhnologi yang kian berkembang, belajar itu semakin mudah dan dapat diakses dengan cepat, saya dulu waktu kecil, mau belajar atau mencari informasi hanya berdasarkan buku cetak, maupun koran, tapi sekarang hanya search di google, semua serba ada. Dan tepat sekali dengan tulisan ini : Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka akan hidup di zaman mereka, bukan pada zamanmu, kalimat ini sudah ada 1.500 tahun yang lalu.
Menurut saya orang tua tidak bisa terlalu kaku dalam memberikan mendidik anak di zaman sekarang, saya juga masih belajar banyak untuk hal ini, menjadikan anak anak yang punya akhlak dan moral yang baik serta membangun empatinya, mendukung hobi dan bakatnya, selama hal itu postif dan menjadikan pribadi yang bertanggung jawab.
Saya sungguh terkagum dan bangga dengan  mega proyek infrastruktur telekomunikasi  yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia yang bernama Palapa Ring  resmi diluncurkan oleh Presiden Jokowi .
Persaingan di dunia pekerjaan semakin ketat, diperlukan SDM yang semakin kompetitif dan  mempunyai tantangan tersendiri di era revolusi 4.0. dimana efeknya adalah:
Jangka waktu 5 tahun ke depan akan menyebabkan hilangnya 5 juta pekerjaan
Pekerjaan  paling dibutuhkan saat ini adalah pekerjaan yang 10 tahun atau 5 tahun yang lalu belum pernah ada. Diperkirakan 65% anak yg masuk sekolah dasar saat ini akan bekerja pada suatu pekerjaan yang benar benar baru dan belum ada saat ini.
(world Economic Forum,2016)
Jadi Pendidikan 4.0 harus selaras dengan tuntutan revolusi industri 4.0 dan mampu menyiapkan lulusan yang siap menghadapi revolusi industry masa akan datang dimana mereka akan menjalani hidup.
Palapa Ring 
Dalam belajar perlu ditanamkan 5 nilai utama karakter prioritas PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) : Religius, Integritas, Nasionalis, Mandiri dan Gotong Royong.Dimana kelima nilai,  karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri melainkan nilai  berinteraksi satu sama lain yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia no. 87 tahun 2017.

Rumah Belajar ini merupakan sebuah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar dan fasilitas komunikasi serta interaksi antar komunitas.
Rumah Belajar ditujukan untuk guru dan tenaga kependidikan, siswa serta masyarakat luas.
Rumah Belajar dapat diakses secara online maupun offline, dapat diakses secara mudah melalui PC laptop maupun smartphone tersedia versi android di Playstore.
Semakin mudah jadinya yach untuk belajar, di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja.

Portal Rumah belajar
Hari semakin siang, acara diakhiri dengan pembagian bingkisan kepada 3 blogger beruntung yang  menginstal Rumah belajar di hp nya, para peserta juga dijamu dengan sajian makan siang bersama.

Sungguh sangat sangat bermanfaat acara hari ini dan semoga dapat diaplikasikan di kehidupan sehari hari terutama dalam  hal belajar agar anak anak kita menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki nilai yang kuat, karakter yang baik dan rasa empati yang tinggi.

Belajar itu bisa: kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja.
Marilah kita bangun, perbaiki dan maju bersama agar menjadi yang terdepan dan bisa bersaing dengan Sumber Daya Manusia (SDM) secara luas.





Para Peserta dan Nara Sumber 

#Pekanperpusdikbud2019





Junior Musical Wonderland The Chocolate Factory 2023

  Saatnya anak-anak kembali ke sekolah, seperti biasa mama Ani dengan rutinitas sehari-hari membuat bekal dan mengantarkan anak-anak ke se...